Rabu, 21 Oktober 2015

Video Motivasi


Cerpen

INILAH HIDUP
Dalam hidup selalu di ciptakan keseimbangan. Ada orang kaya, ada orang miskin. Ada siang dan ada malam. Ada langit dan ada bumi. Ada pembantu dan ada majikan. Di sebuah Desa sebut saja Desa Tambirejo, di desa itu rata rata pendidikan penduduknya adalah SMA. Kalau pendidikannya SMA hanya bisa bekerja di pabrik. Maka dari itu di desa tersebut rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik di  pabrik garment, permen kino, mainan anak-anak, Djarum, dan lain sebagainya. Mr. Black misalnya dia buruh di pabrik Garment dan Mr. Been buruh pabrik permen kino.
Sabtu malam saya berkumpul dengan teman-teman saya, biasa nongkrong-nongkrong gitu. Ada banyak teman saya yang lagi nongkrong dengan saya, tetapi diantara banyak teman saya itu yang sudah bekerja hanya Mr. Black dan Mr. Been. Lalu saya berhenti dan menghampiri mereka, saya berbincang-bincang tentang pekerjaan/karir kepada mereka berdua. Saat itu mereka lagi santai karena dari pagi sampai sore mereka bekerja di pabrik. Yang pertama saya ngobrol tentang pekerjaan/karir adalah Mr. Black,untuk berbagi pengalaman kepada saya tentang pekerjaan/karirnya.
Mr. Black seorang pemuda berumur 25 tahun,  mempunyai adik satu perempuan dan pendidikannya adalah SMA. Sebelum bekerja dia nonton tv, main , senang-senang sama temen, dan dia tidak memikirkan untuk bekerja, karena dalam pikirannya dia masih bisa meminta uang kepada orang tuanya. Pada suatu hari ayahya meninggal dunia karena peyakit yang dideritanya. Karena ayahnya adalah tulang punggung keluarga, maka setelah ayahnya meninggal dia dan keluarganya sudah tidak ada yang menjadi tulang punggung dan dia tidak bisa meminta uang lagi karena ibunya tidak bekerja.
Semenjak itu Mr. Black terus berfikir dan berfikir, dan akhirnya dia memutuskan untuk bekerja. Kalau bukan dia yang mencari uang siapa lagi,karena dia satu-satunya anak laki-laki dan keluarganya harus makan setiap hari, belum lagi adiknya masih sekolah yang setiap hari harus dikasihsaku dan sekarang pendidikan mahal. Dia melamar di pabrik-pabrik, selama 1 bulan dia menunggu panggilan kerja dan akhirnya dia diterima kerja di pabrik garment. Awalnya dia takut kalau tidak bisa bekerja dengan baik, karena dia sebelumnya belum mempunyai pengalaman bekerja di pabrik manapun. Seiring berjalannya waktu dia menikmati pekerjaan itu, walaupun gajinya tidak seberapa tapi dia tetap menikmati pekerjaan itu.
Setelah 1 bulan Mr. Black bekerja, gajianpun tiba dan gaji pertama dikasihkan kepada ibunya untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya adiknya sekolah. Dia merasa senang karena sudah bisa membantu ibu dan adiknya. Sampai saat ini dia bekerja di pabrik garment sudah 1 tahun lebih 8 bulan dan gajinya sudah lumayan. Sekarang dia juga sudah mempunyai tabungan untuk modal nikah. ”kalau kita mau berusaha dan berdo’a pasti akan ada jalan.  Berawal dari musibah yaitu ayah saya meninggal yang mengharuskan saya bekerja, sekarang saya sudah menikmati hasil dari keringat saya sendiri dan sudah membantu ibu dan adik saya ” kata Mr. Black .
Kemudian yang kedua saya ngobrol dengan Teman saya yang satu ini sebut saja namanya Mr.Been, karena dia lucunya sama seperti Mr. Been. Seperti Mr. Black tadi obrolannya masih seputar tentang pekerjaan/karir. Teman saya ini bekerja di pabrik permen kino.
Mr. Been seorang pemuda yang berumur 24 tahun, dia 3 bersaudara dan pendidikannya adalah SMA, karena dia tidak mau meneruskan ke Jenjang kuliah oleh karena itu pendidikannya sampai SMA. Bukan karena biaya, karena setelah lulus SMA dia memutuskan untuk bekerja saja. Dia berfikir bahwa orang hidup itu membutuhkan uang, jadi setelah lulus SMA dia langsung bekerja. Pekerjaan awalnya yaitu sebagai tukang bangunan, dia menjadi tukang bangunan di berbagai daerah yang paling jauh yaitu di Ternate, biasanya pulangnya setahun sekali kalau lebaran. Pada saat dia bekerja sebagai tukang bangunan dia tidak bisa menabung karena seumuran dia masih senang menghabiskan uang, karena dalam pikirannya dia sudah bisa mencari uang sendiri jadi uangnya dihabisakan dan kalau habis nyari lagi.
Lama kelamaan Mr. Been berfikir dan ditegur orang tuanya, bekerja selama beberapa tahun menjadi tukang bangunan pada saat pulang pasti uangnya habis. Akibat teguran itu dia tidak mau menjadi tukang bangunan lagi, dia sempat menganggur beberapa bulan. Dalam menganggurnya dia, dia sambil memikirkan mau kerja apa. Kalau nganggur terus menerus dia tidak punya uang dan tidak bisa merokok. Kebetulan tentangga samping rumahnya adalah seorang buruh pabrik, dia bercerita kepada tetangganya itu tentang pekerjaan dan tetangganya ngasih saran untuk bekerja dipabrik yang dia bekerja itu, kebetulan dipabrik itu ada lowongan pekerjaan untuk laki-laki. Dia menoba melamar dipabrik itu, dia sempat putus asa dan kepengen kembali bekerja sebagai tukang bangunan karena sudah beberapa bulan melamar tidak ada panggilan.
Setelah Mr. Been memutuskan untuk kembali ke pekerjaaan menjadi tukang bangunan, tukang pos datang dan membawa surat panggilan dari pabrik itu. Dibukanya surat itu didalamnya tertulis kalaudia diterima di Pabrik permen kino. Keesokan harinya dia langsung berangkat bekerja dengan semangat dan gembira. Dia juga sempat takut, karena sebelumnya dia kan hanya bertemu dengan pasir, batu bata, semen, dan lain-lain. Sedangkan ini dia mempunyai pekerjaan baru yaitu membuat permen. Setelah dia menikmati pekerjaan tersebut, dia merasa senang. Kata dia lebih enak kerja di pabrik dari pada menjadi tukang bangunan yang harus panas-panasan dan kerjanya juga berat. Sekarang dia sudah hampir 2 tahun bekerja di pabrik itu, dia sudah bisa kredit motor sendiri, dan mempunyai tabungan tidak seperti dulu waktu menjadi tukang bangunan tidak bisa menabung.
“Pekerjaan Hina kalau di kerjakan dengan Ihklas pasti berujung dengan Nyaman dibandingkan Pekerjaan di kantoran tapi tidak Ikhlas pasti berujung menjadi beban.” kata Mr. Been. Setelah itu saya kembali kerumah karena sudah larut malam.

SIAPA SAYA???



SIAPA SAYA?
Tentunya saya seorang manusia. Yang terlahir suci bersih dari seorang ibu yang mulia. Saya terlahir dalam tangisan, namun disambut senyuman. Berkelana dalam hidup tanpa arah dan tujuan. Tak mengerti kebaikan atau dosa, hanya  menjalani hidup seperti umumnya manusia. Bersusah payah mencari nafkah, untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup jasmaniah, makan, tidur, belajar, sekolah, dan bermain. Demikian yang saya jalani namun hari ini telah menemukan jalan sekedar untuk hidup yang bermakna bahwa “hidup ini bukan untuk makan, tetapi makan untuk hidup agar bisa berguna bagi kehidupan ini dan juga orang lain”. Hidup yang paling utama adalah harus menemukan saya yang sejati terlebih dahulu, barulah kemudian dapat mengerti mengapa saya terlahir ke dunia ini.