INILAH HIDUP
Dalam
hidup selalu di ciptakan keseimbangan. Ada orang kaya, ada orang miskin. Ada
siang dan ada malam. Ada langit dan ada bumi. Ada pembantu dan ada majikan. Di
sebuah Desa sebut saja Desa Tambirejo, di desa itu rata rata pendidikan
penduduknya adalah SMA. Kalau pendidikannya SMA hanya bisa bekerja di pabrik.
Maka dari itu di desa tersebut rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik di pabrik garment, permen kino, mainan
anak-anak, Djarum, dan lain sebagainya. Mr. Black misalnya dia buruh di pabrik
Garment dan Mr. Been buruh pabrik permen kino.
Sabtu
malam saya berkumpul dengan teman-teman saya, biasa nongkrong-nongkrong gitu.
Ada banyak teman saya yang lagi nongkrong dengan saya, tetapi diantara banyak
teman saya itu yang sudah bekerja hanya Mr. Black dan Mr. Been. Lalu saya
berhenti dan menghampiri mereka, saya berbincang-bincang tentang
pekerjaan/karir kepada mereka berdua. Saat itu mereka lagi santai karena dari
pagi sampai sore mereka bekerja di pabrik. Yang pertama saya ngobrol tentang
pekerjaan/karir adalah Mr. Black,untuk berbagi pengalaman kepada saya tentang
pekerjaan/karirnya.
Mr.
Black seorang pemuda berumur 25 tahun, mempunyai
adik satu perempuan dan pendidikannya adalah SMA. Sebelum bekerja dia nonton tv, main , senang-senang sama
temen, dan dia tidak memikirkan untuk bekerja, karena dalam pikirannya dia
masih bisa meminta uang kepada orang tuanya. Pada suatu hari ayahya meninggal
dunia karena peyakit yang dideritanya. Karena ayahnya adalah tulang punggung
keluarga, maka setelah ayahnya meninggal dia dan keluarganya sudah tidak ada
yang menjadi tulang punggung dan dia tidak bisa meminta uang lagi karena ibunya
tidak bekerja.
Semenjak itu Mr. Black terus
berfikir dan berfikir, dan akhirnya dia memutuskan untuk bekerja. Kalau bukan
dia yang mencari uang siapa lagi,karena dia satu-satunya anak laki-laki dan
keluarganya harus makan setiap hari, belum lagi adiknya masih sekolah yang
setiap hari harus dikasihsaku dan sekarang pendidikan mahal. Dia melamar di
pabrik-pabrik, selama 1 bulan dia menunggu panggilan kerja dan akhirnya dia
diterima kerja di pabrik garment. Awalnya dia takut kalau tidak bisa bekerja
dengan baik, karena dia sebelumnya belum mempunyai pengalaman bekerja di pabrik
manapun. Seiring berjalannya waktu dia menikmati pekerjaan itu, walaupun
gajinya tidak seberapa tapi dia tetap menikmati pekerjaan itu.
Setelah 1 bulan Mr. Black
bekerja, gajianpun tiba dan gaji pertama dikasihkan kepada ibunya untuk
kebutuhan sehari-hari dan biaya adiknya sekolah. Dia merasa senang karena sudah
bisa membantu ibu dan adiknya. Sampai saat ini dia bekerja di pabrik garment
sudah 1 tahun lebih 8 bulan dan gajinya sudah lumayan. Sekarang dia juga sudah
mempunyai tabungan untuk modal nikah. ”kalau kita mau berusaha dan berdo’a
pasti akan ada jalan. Berawal dari
musibah yaitu ayah saya meninggal yang mengharuskan saya bekerja, sekarang saya
sudah menikmati hasil dari keringat saya sendiri dan sudah membantu ibu dan adik
saya ” kata Mr. Black .
Kemudian yang kedua saya ngobrol
dengan Teman saya yang satu ini sebut saja namanya Mr.Been, karena dia lucunya sama
seperti Mr. Been. Seperti Mr. Black tadi obrolannya masih seputar tentang
pekerjaan/karir. Teman saya ini bekerja di pabrik permen kino.
Mr. Been seorang pemuda yang
berumur 24 tahun, dia 3 bersaudara dan pendidikannya adalah SMA, karena dia
tidak mau meneruskan ke Jenjang kuliah oleh karena itu pendidikannya sampai
SMA. Bukan karena biaya, karena setelah lulus SMA dia memutuskan untuk bekerja
saja. Dia berfikir bahwa orang hidup itu membutuhkan uang, jadi setelah lulus
SMA dia langsung bekerja. Pekerjaan awalnya yaitu sebagai tukang bangunan, dia
menjadi tukang bangunan di berbagai daerah yang paling jauh yaitu di Ternate,
biasanya pulangnya setahun sekali kalau lebaran. Pada saat dia bekerja sebagai
tukang bangunan dia tidak bisa menabung karena seumuran dia masih senang
menghabiskan uang, karena dalam pikirannya dia sudah bisa mencari uang sendiri
jadi uangnya dihabisakan dan kalau habis nyari lagi.
Lama kelamaan Mr. Been
berfikir dan ditegur orang tuanya, bekerja selama beberapa tahun menjadi tukang
bangunan pada saat pulang pasti uangnya habis. Akibat teguran itu dia tidak mau
menjadi tukang bangunan lagi, dia sempat menganggur beberapa bulan. Dalam
menganggurnya dia, dia sambil memikirkan mau kerja apa. Kalau nganggur terus
menerus dia tidak punya uang dan tidak bisa merokok. Kebetulan tentangga
samping rumahnya adalah seorang buruh pabrik, dia bercerita kepada tetangganya
itu tentang pekerjaan dan tetangganya ngasih saran untuk bekerja dipabrik yang
dia bekerja itu, kebetulan dipabrik itu ada lowongan pekerjaan untuk laki-laki.
Dia menoba melamar dipabrik itu, dia sempat putus asa dan kepengen kembali
bekerja sebagai tukang bangunan karena sudah beberapa bulan melamar tidak ada panggilan.
Setelah Mr. Been memutuskan untuk
kembali ke pekerjaaan menjadi tukang bangunan, tukang pos datang dan membawa
surat panggilan dari pabrik itu. Dibukanya surat itu didalamnya tertulis
kalaudia diterima di Pabrik permen kino. Keesokan harinya dia langsung
berangkat bekerja dengan semangat dan gembira. Dia juga sempat takut, karena
sebelumnya dia kan hanya bertemu dengan pasir, batu bata, semen, dan lain-lain.
Sedangkan ini dia mempunyai pekerjaan baru yaitu membuat permen. Setelah dia
menikmati pekerjaan tersebut, dia merasa senang. Kata dia lebih enak kerja di
pabrik dari pada menjadi tukang bangunan yang harus panas-panasan dan kerjanya
juga berat. Sekarang dia sudah hampir 2 tahun bekerja di pabrik itu, dia sudah
bisa kredit motor sendiri, dan mempunyai tabungan tidak seperti dulu waktu
menjadi tukang bangunan tidak bisa menabung.
“Pekerjaan Hina kalau di kerjakan dengan Ihklas pasti
berujung dengan Nyaman dibandingkan Pekerjaan di kantoran tapi tidak Ikhlas
pasti berujung menjadi beban.” kata Mr. Been. Setelah itu saya kembali kerumah karena
sudah larut malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar